Taufik Rendusara: 21 Penghargaan Diraih DKI Sejak Ditinggal Ahok, Jadi Tidak Heran Pertamina Kini Rugi 11 T
Nasib buruk diderita PT Pertamina di saat jabatan komisaris utama dipegang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tercatat Pertamina terlempar dari daftar Fortune 500 dan mengalami kerugian hingga Rp 11 triliun di semester pertama 2020.
Namun kondisi ini ternyata tidak membuat kaget politisi Partai Demokrat Taufik Rendusara. Dia tidak heran dengan kinerja buruk yang dipertontonkan Ahok.
Setidaknya, dia membandingkan kondisi Pemprov DKI Jakarta saat dipimpin Ahok dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Sejak ditinggal Basuki alias Ahok, Pemprov DKI akhirnya kembali bisa meraih 21 penghargaan dari berbagai lembaga,” urainya dalam akun Twitter pribadi sesaat lalu, Rabu (26/8).
Atas alasan itu, Taufik mengaku tidak kaget jika Pertamina kini mengalami kerugian besar.
“Jadi saya tak kaget dengar berita Pertamina merugi Rp 11 trilliun sejak mantan gubernur DKI jadi komisaris Pertamina,” tegasnya.
PT Pertamina (Persero) sendiri mencatatkan kerugian senilai 767,92 juta dolar AS atau setara Rp 11,28 triliun pada tahun berjalan semester I 2020. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih meraup untung 659,9 juta dolar AS.
Kerugian di semester I 2020 terjadi karena total penjualan dan pendapatan usaha lainnya anjlok 24,7 persen dari 25,54 miliar dolar AS menjadi 20,48 miliar dolar AS.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Ahok. Komisaris utama Pertamina itu sempat menyebut bahwa pendapatan Pertamina yang mencapai Rp 800 triliun sangat besar karena hampir setara APBN.
Demikian besarnya pendapatan BUMN sektor migas itu, Ahok menyatakan perlu pengawasan yang kuat agar Pertamina selalu untung.
“Kalau enggak diawasi dengan baik, direksi Pertamina enggak punya KPI (key performance indicator). Padahal KPI sifatnya administrasi semua. Jadi merem juga untung,” kata Ahok dalam perbincangan dengan wartawan senior Andy F. Noya di akun instagram KickAndy Show, 27 Juni lalu.